BANYUWANGI - Semangat pembangunan desa terus bergulir di Kecamatan Songgon. Sehari setelah Desa Bedewang menggelar Musrenbangdes, giliran Desa Songgon mengadakan forum serupa pada Rabu (2/10/2024). Kapten Inf Totok Yuliyanto, Danramil 0825/20 Songgon, kembali menunjukkan komitmennya dengan hadir mendampingi proses demokrasi desa ini.
"Dua hari, dua desa, satu tekad untuk membangun Songgon yang lebih baik," ujar Kapten Totok dalam sambutannya di hadapan 89 peserta yang memadati Pendopo Kantor Desa Songgon. Kali ini, nuansa berbeda terasa dengan kehadiran Bp. Dadang, Kepala Puskesmas Songgon, menandakan perhatian khusus pada aspek kesehatan dalam perencanaan pembangunan.
Mohammad Qoderi S.H., Kepala Desa Songgon, membuka acara dengan optimisme tinggi. "Musrenbangdes adalah momen kita bersama. Di sini, mimpi-mimpi warga Songgon kita rajut menjadi rencana nyata," tegasnya, didampingi Bapak Husen dan anggota BPD lainnya.
Serka Eko P, Babinsa Desa Songgon, dan Bripka Sholeh dari Polsek Songgon, tampak serius mengawal jalannya musyawarah. "Kehadiran kami memastikan bahwa setiap aspirasi warga bisa tersampaikan dengan aman dan nyaman," jelas Bripka Sholeh.
Lima Ujiana Hadi, staf PMD Kecamatan yang setia mengawal dua Musrenbangdes berturut-turut, mengapresiasi antusiasme warga. "Semangat yang sama saya lihat di Bedewang kemarin, kini hadir pula di Songgon. Ini pertanda baik bagi pembangunan kecamatan kita," ujarnya.
Momen yang ditunggu-tunggu tiba saat Urip Santosa, Sekretaris Desa selaku ketua Tim RKPDes, memaparkan rencana pembangunan tahun 2025. Dengan cermat, ia menguraikan program-program prioritas, mulai dari infrastruktur desa hingga pemberdayaan ekonomi kreatif.
Para Kepala Dusun se-Desa Songgon, bersama perwakilan RT/RW, aktif memberikan masukan. Sementara itu, unsur pendamping desa seperti PKH, PKM, LMD, Posyandu, HIPPA, BUMDes, dan Linmas, menyumbangkan perspektif mereka untuk pembangunan yang lebih komprehensif.
Nanang, pendamping kecamatan yang juga hadir di Musrenbangdes Bedewang sehari sebelumnya, mengatakan, "Ada perbedaan prioritas antara Songgon dan Bedewang, tapi semangat membangunnya sama. Inilah keunikan demokrasi desa, menyatukan perbedaan dalam harmoni pembangunan."
Tokoh masyarakat dan tokoh agama yang hadir pun tak ketinggalan menyuarakan harapan mereka. "Pembangunan fisik penting, tapi jangan lupakan pembangunan mental dan spiritual," pesan salah seorang tokoh agama.
Musrenbangdes Desa Songgon ini menjadi bukti nyata bahwa semangat gotong royong dalam perencanaan pembangunan masih hidup dan berkembang. Dengan dukungan dari berbagai elemen, mulai dari TNI-Polri hingga tenaga kesehatan, Desa Songgon optimis melangkah menyongsong tahun 2025 dengan perencanaan yang matang dan partisipatif.
"Dua Musrenbangdes dalam dua hari. Ini bukan tentang formalitas, tapi tentang kesungguhan membangun dari desa," tutup Kapten Totok, merangkum semangat pembangunan yang terus berkobar di Kecamatan Songgon.
Share This :
0 komentar